Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Olahraga

Berjuang Bersama, KONI Jatim Dorong Tarung Derajat Tetap Dipertandingkan di PON 2028

52
×

Berjuang Bersama, KONI Jatim Dorong Tarung Derajat Tetap Dipertandingkan di PON 2028

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SURABAYA: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur terus berjuang agar cabang olahraga Tarung Derajat Tetap dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kami akan berkomunikasi dengan tuan rumah. Kemudian ini dikuatkan dengan surat permohonan dari Pengprov Kodrat Jatim untuk KONI Jatim dalam memberikan dukungan penyelenggaraan PON agar Tarung Derajat dipertandingkan,” ujar Ketua Umum KONI Jatim Muhammad Nabil, setelah audiensi dengan Pengprov Kodrat Jatim di kantor KONI Jatim, Surabaya, Kamis, 30 Januari 2025.

Nabil menjelaskan, dalam keputusan penentuan cabang olahraga yang dipertandingkan di PON harus ada empat kategori. Yaitu dipertandingkan di Olimpiade, masuk dalam desain besar olahraga nasional, melihat prestasi cabang olahraganya dalam kejuaraan di bawah olimpiade dan permintaan dari tuan rumah PON.

“Ada hak yang bisa diperjuangkan oleh tuan rumah untuk menjadikan cabang olahraga tersebut dipertandingkan. Nah ini kami sama-sama berjuang nanti. Karena KONI Jatim punya harapan bagus kepada Tarung Derajat, ujarnya.

Nabil berharap, keputusan dalam penentuan cabang olahraga yang dipertandingkan di PON 2028 bisa segera terbit, karena berkaitan dengan pembinaan dan pembiayaan.

“Kami berharap keputusannya tidak terlalu lama yang diambil oleh KONI Pusat ataupun PB PON. Karena ini kaitannya dengan pembinaan dan membiayai. Buat apa kami mendesain cabang olahraga secara sungguh-sungguh ternyata tidak dipertandingkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Kodrat Jatim Erwin H Poedjono berharap dengan adanya audiensi dan penyerahan surat permohonan dukungan ke KONI Jawa Timur, Tarung Derajat dapat dipertandingkan di PON XXII 2028.

“Kami berharap Tarung Derajat sebagai olahraga nasional Indonesia yang juga di NTB menjadi olahraga unggulan bisa dipertandingkan di PON 2028 karena itu merupakan privilege tuan rumah,” ucapnya.

Menengok sejarahnya, tarung derajat Jatim untuk pertama kalinya resmi dipertandingan di PON 2000, saat Jatim menjadi tuan rumah. Sementara pada PON 2024 lalu, Tarung Derajat Jatim berhasil meraih dua emas dan satu perunggu.

Pembinaan Berjenjang

Sebagai persiapan ke jenjang PON, Kodrat Jatim juga mempersiapkan kejuaraan-kejuaraan yang dapat meningkatkan prestasi atlet Tarung Derajat. Diantaranya, Kejurprov Usia Dini Piala Pangkoarmada II dan Porprov.

“Tentu dengan adanya Porprov Jatim 2025 kami juga telah mempersiapkannya, termasuk dalam hal ini kami juga akan menggelar Kejurprov Usia Dini Tarung Derajat Piala Pangkoarmada II,” katanya.

Hal tersebut dilakukannya, sebagai upaya pembinaan dan pengembangan untuk melakukan talent scouting atau pencarian bakat menuju jenjang yang lebih tinggi.

“Sehingga terukur pasti, karena tidak ada yang kebetulan untuk meraih kemenangan. Salah satunya sudah terjawab di rekrutmen atlet-atlet Porprov bisa menghasilkan emas di PON XXI Aceh-Sumut kemarin,” ujarnya.

Termasuk, lanjut Erwin, dalam Kejurprov Usia Dini Tarung Derajat Piala Pangkoarmada II, yang digelar mulai 30 Januari -2 Februari 2025, diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri untuk berkompetisi sejak kecil.

“Karena ada peran orang tua, peran untuk memberi semangat anak sejak kecil. Tentunya hal itu menjadi pondasi agar menjadi atlet yang baik nantinya. Sehingga mental petarungnya ada dan mental adaptasi dalam pertandingan itu dapat terbentuk,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, mengaku sangat mendukung dengan adanya pertandingan berjenjang untuk mengujur kompetensi atlet, salah satunya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Porprov ini bukan hanya untuk mengukur prestasi atlet tetapi sebagai jalan agar atlet-atlet Jatim menuju ke tingkat nasional, termasuk bagi atlet-atlet Tarung Derajat,” kata pria yang juga mantan atlet tarung derajat tersebut.

Nabil menjelaskan, dalam keputusan penentuan cabang olahraga yang dipertandingkan di PON harus ada empat kategori, yakni dipertandingkan di Olimpiade, masuk dalam desain besar olahraga nasional, melihat prestasi cabang olahraganya dalam kejuaraan di bawah olimpiade dan permintaan dari tuan rumah.

“Jadi ada hak yang bisa diperjuangkan oleh tuan rumah untuk menjadikan cabang olahraga tersebut dipertandingkan. Nah ini kami sama-sama berjuang nanti. Karena KONI Jatim punya harapan bagus kepada Tarung Derajat Jawa Timur,” ujarnya.

Nabil berharap keputusan dalam penentuan cabang olahraga yang dipertandingkan di PON 2028 bisa segera terbit, karena berkaitan dengan pembinaan dan pembiayaan.

“Kami berharap keputusannya tidak terlalu lama yang diambil oleh KONI Pusat ataupun PB PON. Karena ini kaitannya dengan pembinaan dan membiayai. Buat apa kami mendesain cabang olahraga secara sungguh-sungguh ternyata tidak dipertandingkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Kodrat Jatim Erwin H Poedjono berharap dengan adanya audiensi dan penyerahan surat permohonan dukungan ke KONI Jawa Timur, Tarung Derajat dapat dipertandingkan di PON XXII 2028.

“Kami berharap Tarung Derajat sebagai olahraga nasional Indonesia yang juga di NTB menjadi olahraga unggulan bisa dipertandingkan di PON 2028 karena itu merupakan privilege tuan rumah,” ucapnya.

Selain itu, sebagai persiapan ke jenjang PON, pihaknya juga mempersiapkan kejuaraan-kejuaraan yang dapat meningkatkan prestasi cabang olahraga Tarung Derajat di Jawa Timur.

“Tentu dengan adanya Porprov Jatim 2025 besok kami juga telah mempersiapkannya, termasuk dalam hal ini kami juga akan menggelar Kejurprov Usia Dini Tarung Derajat Piala Pangkoarmada II,” katanya.

Hal tersebut dilakukannya, sebagai upaya pembinaan dan pengembangan untuk melakukan talent scouting atau pencarian bakat menuju jenjang yang lebih tinggi.

“Sehingga terukur pasti, karena tidak ada yang kebetulan untuk meraih kemenangan. Salah satunya sudah terjawab di rekrutmen atlet-atlet Porprov bisa menghasilkan emas di PON XXI Aceh-Sumut kemarin,” ujarnya.

Termasuk, lanjutnya, dalam Kejurprov Usia Dini Tarung Derajat Piala Pangkoarmada II, diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri untuk berkompetisi sejak kecil.

“Karena ada peran orang tua, peran untuk memberi semangat anak sejak kecil. Tentunya hal itu menjadi pondasi agar menjadi atlet yang baik nantinya. Sehingga mental petarungnya ada dan mental adaptasi dalam pertandingan itu dapat terbentuk,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Cahyo Harjo Prakoso mengaku sangat mendukung dengan adanya pertandingan berjenjang untuk mengujur kompetensi atlet, salah satunya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Porprov ini bukan hanya untuk mengukur prestasi atlet tetapi sebagai jalan agar atlet-atlet Jatim menuju ke tingkat nasional, termasuk bagi atlet-atlet Tarung Derajat,” kata pria yang juga mantan atlet tarung drajat tersebut.

Oleh karena itu, dirinya berharap dalam pelaksanaan Porprov Jatim IX di Malang Raya harus benar-benar diperhatikan agar berjalan dengan baik.

“Jadi memang harus dijaga betul-betul standar pelaksanaannya yang sesuai dengan keinginan rancangan cabang olahraga dan KONI Jatim,” ucapnya.

About The Author

Example 300250
Example 120x600